Cara Agar Laptop Tidak Panas Saat Digunakan
Laptop memang sangat cocok untuk pekerjaan dinamis, selain praktis digunakan dimana saja, bentuknya yang semakin slim membuatnya mudah digunakan diatas pangkuan sekalipun, namun bukan berarti tanpa resiko.
Dibalik segudang kelebihannya, ternyata penggunaan laptop apalagi diatas pangkuan (paha) berdampak buruk terhadap kesehatan terutama kulit, karena bagian bawah laptop akan panas seiring dengan penggunaan yang semakin lama.
Oleh karena itu sangat tidak disarankan menggunakan laptop dipangkuan paha apalagi dalam waktu lama, selain itu panas pada laptop dapat menyebabkan kerusakan pada komponen didalamnya, oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga agar laptop tidak panas saat digunakan, berikut ulasannya.
- Atur jadwal pemakaian
Yupz, salah satu penyebab utama laptop menjadi panas adalah karena pemakaian yang berlebihan, apalagi laptop digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan resource yang besar, seperti bermain game atau video editing.
Laptop setidaknya (menurut pengalaman pribadi) diberi waktu istirahat selama setengah jam setiap pemakaian delapan jam berturut-turut, misalnya Anda menggunakan laptop selama delapan jam tanpa henti, ada baiknya laptop diistrirahatkan baik dalam mode shutdown, sleep, atau hibernate.
Setidaknya biarkan laptop istirahat selama setengah jam sekedar untuk menurunkan suhu komponen-komponen didalamnya, setelah itu barulah Anda gunakan kembali, namun waktu penggunaan maksimal pada masing-masing laptop berbeda.
Laptop edisi terbaru (dengan spesifikasi tertentu) umumnya mampu beroperasi secara optimal tanpa panas berlebih hingga 12 (bahkan ada yang sampai 48 jam) hingga akhirnya laptop menjadi panas.
Oleh karena itu sebaiknya kita pasang perangkat lunak realtime, atau widget/gadget pada laptop untuk memonitor suhu laptop, sehingga apabila laptop sudah mulai panas (biasanya perangkat lunak tersebut menampilkan pesan), kita dapat mematikannya sementara.
- Gunakan alas yang solid untuk meletakkan laptop saat digunakan
Biasakan untuk menggunakan alas yang solid (keras) seperti buku saat menggunakan laptop dipangkuan Anda, hindari penggunaan alas yang lunak seperti bantal, sebaiknya gunakan meja khusus untuk laptop saat Anda menggunakannya.
Hal ini penting karena meletakkan laptop pada alas yang permukaannya lunak (misalnya bantal) dapat menyebabkan udara panas yang dikeluarkan laptop melalui saluran udara pembuangannya menjadi tertahan.
Artinya semakin lama laptop menyala, semakin panas pula bagian bawah laptop dan berisiko terjadi over-heat (panas berlebih) karena udara panas “mengendap” pada alasnya.
- Pastikan saluran udara bersih dan sirkulasi udara lancar
Saluran udara pada laptop umumnya berada disamping kiri atau kanan laptop, namun ada juga yang dibagian bawah, saat laptop digunakan lubang saluran udara tersebut menghembuskan udara panas yang berasal dari dalam laptop.
Semakin sering laptop digunakan, semakin sering pula saluran udara pada laptop menghembuskan udara panas, dan bukan tidak mungkin debu dari udara yang dihembuskan tersangkut dan menumpuk pada saluran udara sehingga mengganggu sirkulasi udara.
Jika sirkulasi udara terganggu karena saluran udara tersumbat debu, jangan dibersihkan dengan cara ditiup, hal tersebut akan menyebabkan debu masuk kedalam laptop, gunakan mini vacum cleaner khusus laptop (dapat dibeli ditoko komputer).
Atau jika Anda memiliki kapasitas untuk membuka cassing laptop dan mengakses cooling pad (kipas dan saluran udara didalam laptop), Anda dapat membersihkannya dengan kuas kecil dengan perlahan.
- Gunakan cooling pad eksternal
Cooling pad umumnya memang sudah terdapat pada setiap laptop, namun cooling pad internal berukuran relatif kecil dan hanya difokuskan untuk mendinginkan komponen prosesor saja, namun dalam beberapa kasus, kondisi panas dapat dialami oleh komponen lain pada laptop termasuk motherboard.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan cooling pad eksternal untuk mengantisipasi panas pada motherboard, cooling pad laptop banyak dijual dipasaran dengan harga yang relatif terjangkau.
Cooling pad eksternal biasanya digunakan sebagai alas laptop dengan kipas yang membutuhkan daya 5volts, umumnya daya tersebut berasal dari salah satu port USB laptop, jadi alokasikan satu port USB pada laptop Anda untuk cooling pad eksternal.
- Efisienkan pengaturan pada laptop sesuai kebutuhan
Misalnya Anda bekerja dengan aplikasi pengolah kata pada laptop Anda, disaat yang sama Wireless Adapter pada laptop Anda terhubung ke jaringan internet dan Anda juga sedang membuka web browser (sedang membuka facebook, google, youtube, dan masih banyak lagi tab yang terbuka), speaker laptop Anda juga sedang memperdengarkan lagu yang anda streaming langsung dari youtube.
Tahukan Anda, semakin banyak task yang dijalankan oleh sistem operasi pada laptop Anda berpotensi meningkatkan suhu laptop dengan cepat? Oleh karena itu, efisienkan penggunaan laptop Anda, tutup beberapa perangkat lunak yang tidak dipakai, gunakan headset untuk mendengar music (jangan built-in speaker laptop), turunkan tingkat kecerahan layar monitor laptop.
Hal tersebut dimaksudkan agar task yang dijalankan menjadi lebih efisien (hanya yang benar-benar dibutuhkan saja), sehingga penggunaan resource laptop-pun akan menjadi lebih efisien, dengan demikian laptop tidak akan cepat panas.
- Hindari overclocking pada perangkat keras laptop
Bagi beberapa pengguna laptop yang mendambakan performa dari komponen laptop khususnya processor, tentu tidak asing dengan overclock, teknik ini dimaksudkan untuk memaksimalkan clock pada processor (dapat juga diterapkan pada beberapa jenis VGA).
Dengan meningkatnya clock, maka kinerja (terutama kecepatan) akan meningkat, namun konsekuensinya komponen laptop yang di-overclock akan mudah panas, oleh karena itu kembalikan pengaturan clock ke default atau recomended saja.
Demikian pembahasan menganai cara agar laptop tidak panas, kuncinya terdapat pada penggunanya, bagaimana menyesuaikan kondisi laptop dengan tuntutan pekerjaan, memaksakan laptop untuk bekerja keras dengan mengabaikan panas yang semakin meningkatpun sebenarnya tidak masalah, untuk jangka pendek, namun jika sering dilakukan resikonya cukup tinggi.
Tidak hanya kinerja laptop yang akan semakin menurun (karena panas), beberapa komponen juga akan rentan cepat rusak, jadi tetap bijak dalam penggunaan teknologi.
Laptop memang sangat cocok untuk pekerjaan dinamis, selain praktis digunakan dimana saja, bentuknya yang semakin slim membuatnya mudah digunakan diatas pangkuan sekalipun, namun bukan berarti tanpa resiko.
Dibalik segudang kelebihannya, ternyata penggunaan laptop apalagi diatas pangkuan (paha) berdampak buruk terhadap kesehatan terutama kulit, karena bagian bawah laptop akan panas seiring dengan penggunaan yang semakin lama.
Oleh karena itu sangat tidak disarankan menggunakan laptop dipangkuan paha apalagi dalam waktu lama, selain itu panas pada laptop dapat menyebabkan kerusakan pada komponen didalamnya, oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga agar laptop tidak panas saat digunakan, berikut ulasannya.
- Atur jadwal pemakaian
Yupz, salah satu penyebab utama laptop menjadi panas adalah karena pemakaian yang berlebihan, apalagi laptop digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan resource yang besar, seperti bermain game atau video editing.
Laptop setidaknya (menurut pengalaman pribadi) diberi waktu istirahat selama setengah jam setiap pemakaian delapan jam berturut-turut, misalnya Anda menggunakan laptop selama delapan jam tanpa henti, ada baiknya laptop diistrirahatkan baik dalam mode shutdown, sleep, atau hibernate.
Setidaknya biarkan laptop istirahat selama setengah jam sekedar untuk menurunkan suhu komponen-komponen didalamnya, setelah itu barulah Anda gunakan kembali, namun waktu penggunaan maksimal pada masing-masing laptop berbeda.
Laptop edisi terbaru (dengan spesifikasi tertentu) umumnya mampu beroperasi secara optimal tanpa panas berlebih hingga 12 (bahkan ada yang sampai 48 jam) hingga akhirnya laptop menjadi panas.
Oleh karena itu sebaiknya kita pasang perangkat lunak realtime, atau widget/gadget pada laptop untuk memonitor suhu laptop, sehingga apabila laptop sudah mulai panas (biasanya perangkat lunak tersebut menampilkan pesan), kita dapat mematikannya sementara.
- Gunakan alas yang solid untuk meletakkan laptop saat digunakan
Biasakan untuk menggunakan alas yang solid (keras) seperti buku saat menggunakan laptop dipangkuan Anda, hindari penggunaan alas yang lunak seperti bantal, sebaiknya gunakan meja khusus untuk laptop saat Anda menggunakannya.
Hal ini penting karena meletakkan laptop pada alas yang permukaannya lunak (misalnya bantal) dapat menyebabkan udara panas yang dikeluarkan laptop melalui saluran udara pembuangannya menjadi tertahan.
Artinya semakin lama laptop menyala, semakin panas pula bagian bawah laptop dan berisiko terjadi over-heat (panas berlebih) karena udara panas “mengendap” pada alasnya.
- Pastikan saluran udara bersih dan sirkulasi udara lancar
Saluran udara pada laptop umumnya berada disamping kiri atau kanan laptop, namun ada juga yang dibagian bawah, saat laptop digunakan lubang saluran udara tersebut menghembuskan udara panas yang berasal dari dalam laptop.
Semakin sering laptop digunakan, semakin sering pula saluran udara pada laptop menghembuskan udara panas, dan bukan tidak mungkin debu dari udara yang dihembuskan tersangkut dan menumpuk pada saluran udara sehingga mengganggu sirkulasi udara.
Jika sirkulasi udara terganggu karena saluran udara tersumbat debu, jangan dibersihkan dengan cara ditiup, hal tersebut akan menyebabkan debu masuk kedalam laptop, gunakan mini vacum cleaner khusus laptop (dapat dibeli ditoko komputer).
Atau jika Anda memiliki kapasitas untuk membuka cassing laptop dan mengakses cooling pad (kipas dan saluran udara didalam laptop), Anda dapat membersihkannya dengan kuas kecil dengan perlahan.
- Gunakan cooling pad eksternal
Cooling pad umumnya memang sudah terdapat pada setiap laptop, namun cooling pad internal berukuran relatif kecil dan hanya difokuskan untuk mendinginkan komponen prosesor saja, namun dalam beberapa kasus, kondisi panas dapat dialami oleh komponen lain pada laptop termasuk motherboard.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan cooling pad eksternal untuk mengantisipasi panas pada motherboard, cooling pad laptop banyak dijual dipasaran dengan harga yang relatif terjangkau.
Cooling pad eksternal biasanya digunakan sebagai alas laptop dengan kipas yang membutuhkan daya 5volts, umumnya daya tersebut berasal dari salah satu port USB laptop, jadi alokasikan satu port USB pada laptop Anda untuk cooling pad eksternal.
- Efisienkan pengaturan pada laptop sesuai kebutuhan
Misalnya Anda bekerja dengan aplikasi pengolah kata pada laptop Anda, disaat yang sama Wireless Adapter pada laptop Anda terhubung ke jaringan internet dan Anda juga sedang membuka web browser (sedang membuka facebook, google, youtube, dan masih banyak lagi tab yang terbuka), speaker laptop Anda juga sedang memperdengarkan lagu yang anda streaming langsung dari youtube.
Tahukan Anda, semakin banyak task yang dijalankan oleh sistem operasi pada laptop Anda berpotensi meningkatkan suhu laptop dengan cepat? Oleh karena itu, efisienkan penggunaan laptop Anda, tutup beberapa perangkat lunak yang tidak dipakai, gunakan headset untuk mendengar music (jangan built-in speaker laptop), turunkan tingkat kecerahan layar monitor laptop.
Hal tersebut dimaksudkan agar task yang dijalankan menjadi lebih efisien (hanya yang benar-benar dibutuhkan saja), sehingga penggunaan resource laptop-pun akan menjadi lebih efisien, dengan demikian laptop tidak akan cepat panas.
- Hindari overclocking pada perangkat keras laptop
Bagi beberapa pengguna laptop yang mendambakan performa dari komponen laptop khususnya processor, tentu tidak asing dengan overclock, teknik ini dimaksudkan untuk memaksimalkan clock pada processor (dapat juga diterapkan pada beberapa jenis VGA).
Dengan meningkatnya clock, maka kinerja (terutama kecepatan) akan meningkat, namun konsekuensinya komponen laptop yang di-overclock akan mudah panas, oleh karena itu kembalikan pengaturan clock ke default atau recomended saja.
Demikian pembahasan menganai cara agar laptop tidak panas, kuncinya terdapat pada penggunanya, bagaimana menyesuaikan kondisi laptop dengan tuntutan pekerjaan, memaksakan laptop untuk bekerja keras dengan mengabaikan panas yang semakin meningkatpun sebenarnya tidak masalah, untuk jangka pendek, namun jika sering dilakukan resikonya cukup tinggi.
Tidak hanya kinerja laptop yang akan semakin menurun (karena panas), beberapa komponen juga akan rentan cepat rusak, jadi tetap bijak dalam penggunaan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar