Pengertian UPS dan
Fungsi UPS Beserta Cara Kerjanya yang Perlu Anda Ketahui
Komputer adalah salah satu perangkat
elektronik yang sangat rentan terhadap masalah ketidakstabilan arus dan
tegangan listrik ini. Selain kerusakan data karena mungkin kita belum sempat
melakukan penyimpanan data dari pekerjaan kita, masalah ini juga sangat
berbahaya bagi komponen-komponen komputer.
Ketidakstabilan listrik ini pertama-tama akan menyerang power supply dari komputer kita. Jika
tidak segera diatasi, maka masalah ini bisa saja menyerang komponen motherboard komputer kita, dimana ini
merupakan komponen yang sangat vital dan mahal.
Untuk menyiasati dan mengamankan segala
komponen dari komputer kita, dianjurkan untuk menghubungkan daya komputer kita
ke Uninterruptible Power Supplies atau yang lebih dikenal
dengan sebutan UPS. Jika Anda banyak bekerja menggunakan komputer, UPS ini
wajib sifatnya. Dikarenakan kita tidak tahu apakah listrik yang masuk tidak
akan padam secara mendadak.
Selain
itu adalah umum bahwa arus dan tegangan listrik yang masuk tidak selalu stabil,
yang berpotensi merusak komponen-komponen komputer Anda. Berikut ini kita akan
membahas tentang pengertian UPS, fungsi UPS, dan cara kerja UPS. Mari kita
simak mengenai pengertian UPS beserta fungsi dan cara kerjanya agar kita
mengetahui betapa pentingnya perangkat yang satu ini.
Pengertian UPS
Uninterrutible Power Supplies (UPS) yang juga
dikenal dengan istilah “uninterruptible power source” adalah perangkat ektronik
yang mampu menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik utama
terputus.
UPS
mampu memberikan perlindungan hampir seketika saat terjadi pemutusan sumber
listrik. Perangkat UPS ini dapat digunakan untuk melindungi segala jenis alat
elektronik yang sensitif terhadap ketidakstabilan arus dan tegangan listrik.
Namun pada umumnya UPS digunakan untuk
melindungi komputer supaya ketika terjadi kehilangan daya secara mendadak, kita
masih sempat mematikan komputer kita secara benar untuk menghindari kerusakan
baik software terlebih hardware.
Fungsi UPS
UPS memiliki tiga fungsi utama, yaitu
1) sebagai alat untuk menstabilkan tegangan
arus listrik,
2) memberikan cadangan listrik sementara, dan
3) sebagai alat bantu backup data. Mari kita
simak uraian lebih jelasnya mengenai masing-masing fungsi UPS tersebut.
1. Sebagai alat untuk
menstabilkan arus listrik
Listrik
yang mengalir ke komputer di rumah maupun kantor kita tidak selalu dalam
keadaan yang konstan. Seringkali arus listrik yang mengalir terkena hambatan
listrik sehingga tegangan listrik menurun. Tegangan listrik yang menurun ini
bisa jadi sangat membahayakan bagi alat elektronik baik di rumah maupun kantor,
tidak terkecuali komputer kita.
Jika
tegangan listrik naik turun beberapa kali saja tentu tidak masalah. Namun jika
tegangan listrik ini tidak stabil dalam jangka waktu panjang dan sering terjadi
maka akibatnya akan sangat fatal dan merugikan. Di Indonesia pada khususnya,
listrik masih menjadi masalah dimana seringkali terjadi pemadaman,
ketidakseimbangan antara persediaan listrik dan permintaan tidak seimbang,
serta jauhnya pendistribusian listrik menyebabkan masalah ketidakstabilan
tegangan listrik ini.
Nah
disini peranan UPS sangat penting. UPS ini dapat membantu menstabilkan tegangan
listrik yang masuk pada komputer kita. Bisa dikatakan UPS ini adalah perangkat
yang wajib untuk dipasang jika kita ingin komputer kita awet.
2. Memberikan cadangan
listrik sementara
Masih berkaitan dengan poin yang pertama,
fungsi UPS adalah unutk menyediakan listrik cadangan sementara bagi komputer
kita. Karena masalah listrik yang sering terjadi tersebut, terkadang ketika
kita tengah mengerjakan sesuatu di komputer kita, tiba-tiba listrik mati.
Padahal kita belum menyimpan hasil pekerjaan kita. Meskipun software-software telah dilengkapi dengan fitur autosave,
tetapi tidak semua bagian krusial pekerjaan kita sempat tersimpan secara
otomatis.
Di
sini UPS dapat kita andalkan. UPS ini bersifat seperti baterai yang mempu
memberikan listrik cadangan sementara sehingga kita sempat menyimpan file
pekerjaan kita dan mematikan komputer kita ketika listrik tiba-tiba mati.
Dengan demikian kita menyelamatkan hasil pekerjaan kita sekaligus juga komputer
kita dari risiko kerusakan komponen akibat pemutusan tegangan secara mendadak.
Cadangan listrik sementara yang diberikan
oleh UPS tentu tidak akan selamanya. Berbagai jenis UPS mempunyai kapasitasnya
masing-masing dalam menyediakan cadangan listrik sementara untuk komputer kita
ketika listrik mati secara mendadak. Disarankan jika ingin membeli perangkat
UPS untuk melindungi perangkat komputer Anda, sebaiknya Anda memilih
UPS yang setidaknya bisa bertahan hingga 15 menit.
3. Sebagai alat bantu
backup data
Fungsi UPS yang ketiga ini sebenarnya mirip
dengan fungsi yang kedua tadi. Hanya saja fungsi ini lebih didedikasikan bagi
komputer yang terhubung ke jaringan atau server.
Tidak
jarang di perkantoran komputer-komputer dihubungkan terintegrasi secara
menyeluruh ke dalam server kantor untuk memudahkan transaksi data internal
kantor. Untuk memastikan bahwa data tidak hilang atau rusak ketika listrik mati
sementara data sedang disinkronisasi, maka UPS bisa sangat membantu.
Umumnya selain UPS ini, kantor juga
menyediakan sumber listrik cadangan yang lebih besar yaitu genset. Namun
listrik yang dihasilkan oleh genset ini juga seringkali tidak stabil. Oleh
karena itu , seperti kita bahas pada fungsi pertama tadi, penggunaan UPS adalah
suatu keharusan untuk menjamin keamanan perangkat komputer.
Cara Kerja UPS
Cara
kerja UPS secara umum ada 3 jenis, yaitu sistem 1) standby (off-line) UPS, 2)
line-interactive UPS, dan 3) on-line UPS. Berikut kita akan membahas apa
perbedaan dari ketiga cara kerja UPS tersebut.
1. Cara kerja UPS sistem
standby (off-line)
Cara
kerja UPS jenis ini melakukan pengisian daya langsung dari sumber listrik dan
menyimpannya ke dalam baterai penyimpanan listrik cadangan yang hanya digunakan
saat listrik putus. Perangkan komputer langsung dihubungkan dengan UPS ini.
Ketika
tegangan yang masuk ke UPS ini tidak stabil, maka UPS jenis ini akan menyalakan
sirkuit inverter DC-AC internal yang didukung oleh bateri candangan UPS ini.
UPS dengan cara kerja seperti ini umumnya mempunyai harga yang relatif murah
dengan spesifikasi di bawah 1kVA.
2. Cara kerja UPS sistem
line-interactive
Cara
kerja UPS sistem line-interactive ini bekerja dengan cara mempertahankan jalur
inverter dan mengalihkan arus DC baterai dari mode charging ke mode penyediaan
daya ketika listrik padam.
Di dalam UPS tipe ini terdapat
autotransformer yang bisa mengatur mode papda UPS jenis ini dari mode charging maupun supplying melalui
identifikasi kestabilan tegangan listrik yang masuk. Dalam kondisi voltase
rendah, UPS ini akan menyesuaikan arus masuk dan keluar sehingga pada keadaan
tersebut UPS tipe ini akan membutuhkan arus masukan lebih besar.
3. Cara kerja UPS sistem
on-line
Cara
kerja UPS tipe ketiga ini adalah dengan menggunakan metode “double conversion”
dari arus AC yang diterima kemudian melanjutkannya ke baterai internal baru
kemudian dialirkan kembali ke daya 120V/240V AC untuk melindungi komputer kita.
Secara umum teknologi yang digunakan pada UPS sistem ini sama dengan sistem
line-interactive. Sistem ini umumnya mempunyai kapasitas besar sehingga mahal.
Itulah
pembahasan mengenai pengertian UPS beserta fungsi dan cara kerjanya. Perangkat
ini memiliki peran yang penting, apalagi bagi perusahaan dan sekolah. UPS ini
mampu menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik utama terputus
secara tiba-tiba. Tentu hal ini merupakan hal yang positif bagi perusahaan dan
sekolah, mereka tetap dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa meskipun
listrik utama padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar