Apa Itu internet protocol versi 4 dan 6 ?
erdiprint.blogspot.com - di artikel kali ini saya akan menjelaskan Apa itu IPv 4 dan IPv 6 ?
mungkin sebagaian yang tidak mengenal dunia komputer dan internet kurang bergitu paham atau bahkan tidak pernah dengar, maka dari itu saya akan menjelankannya secara singkat dan juga perbedaan dari kedua fungsi dan fitur dari IPv tersebut.
Baca Juga :Cara Group dan Ungroup Shapes di Ms. Word
Internet Protocol Address
(IP) adalah
bilangan biner antara 32-bit 128-bit yang unik dan berbeda antara satu dengan
lainnya yang dibuat untuk mengidentifikasi komputer host di jaringan internet.
Fungsi dari IP pada jaringan komputer adalah alamat di komputer yang dapat
dihubungkan ke komputer lain, alamat IP terdiri dari 4 blok, setiap blok diisi
dari 0-255. Contoh alamat IP seperti 192.168.100.1 dan 10.57.38.223, contoh
dari IP alamat IPv4.
IP mempunyai versi yang
berbeda, yaitu IPv4 dan IPv6 yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dari kedua versi IP tersebut, apakah kamu tau perbedaannya? dibawah ini saya
akan mencoba mengulas mengenai perbedaan IPv4 dan IPv6 pada jaringan komputer.
Pengertian IPv4 dan IPv6
IPv4
Internet protocol versi 4
atau IPv4 adalah
Jenis jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP / IP menggunakan
protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit dan secara teoritis dapat
mengatasi hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host
di seluruh dunia, jumlah host diperoleh dari 256 (diperoleh dari 8 bit)
dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP
versi 4 adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai
host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256 = 4.294.967.296 host, ketika
host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi
6 atau IPv6. Contoh IP versi 4 alamat adalah 192.168.0.3.
IPv6
Internet protocol versi 6
atau IPv6 adalah
Internet protocol yang akan menggantikan versi protokol Internet saat
ini, yaitu IPv4 (Internet Protokol Versi 4) digunakan hampir 2 dekade.
Alasan utama upgrading ke Internet Protokol versi 6 adalah karena masalah IP
Adress. Menurut InterNIC mereka sudah habis alamat IP di kelas a dan kelas b
dan sekarang ke kelas C. Mereka tidak punya pilihan lain kecuali
meng-upgrade internet protokol ke Versi lebih baik dan tujuan konfigurasi IPv6
adalah untuk mengatasi masalah keterbatasan.
Baca Juga : Mengenal Tentang IP Address
Pengertian Software
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
Demikian Artikel ini saya buat, semoga dapar menambah pengetahuan bagi kita semua...
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
Demikian Artikel ini saya buat, semoga dapar menambah pengetahuan bagi kita semua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar